BBISpKudus

BER AKHLAQ BANGGA MELAYANI BANGSA, BEKERJA DENGAN HATI MELAYANI DENGAN PASTI

Pemijahan Induk Ikan Nila

Pemijahan Induk Ikan Nila - Panduan Lengkap

Pendahuluan

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mudah dibudidayakan. Salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya ikan nila adalah pemijahan induk yang efektif. Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan betina untuk menghasilkan telur yang nantinya akan menetas menjadi benih ikan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang pemijahan induk ikan nila, mulai dari persiapan induk hingga penanganan larva.

Persiapan Induk

1. Pemilihan Induk

  • Kualitas Induk: Pilih induk ikan nila yang sehat, tidak cacat, dan bebas dari penyakit. Induk jantan dan betina sebaiknya memiliki berat  Minimal 300 gram.
  • Umur Induk: Idealnya, induk ikan nila yang siap dipijahkan berumur 6-8 bulan.
  • Perbedaan Jantan dan Betina: Induk jantan memiliki lubang genital berbentuk sedikit meruncing sedangkan betina berbentuk Oval dan akan mengeluarkan cairan (Sel Telur) ketika di pijat, Induk Nila Jantan Memiliki warna tubuh yang lebih cerah dibanding induk betina, Induk Nila Betina memiliki perut yang buncit, sedang kan induk nila jantan memiliki perut yang lebih ramping, Dagu induk nila jantan berwarna merah kehitaman dan hidung melebar berwarna biru muda,sedangkan Induk Nila Betina memiliki Dagu berwarna keputihan dengan hidung yang lancip berwarna terang

2. Pemeliharaan Induk

  • Pakan: Berikan pakan berkualitas tinggi yang mengandung protein sekitar 30-35%. Pakan bisa berupa pelet ikan, cacing sutera, atau pakan alami lainnya.
  • Kondisi Lingkungan: Jaga kualitas air dengan pH antara 6,5-8, suhu 25-30°C, dan oksigen terlarut minimal 5 mg/L. Gantilah air secara rutin untuk menjaga kebersihan.

Proses Pemijahan

1. Persiapan Kolam Pemijahan

  • Ukuran Kolam: Kolam pemijahan biasanya berukuran 2x2 meter dengan kedalaman 0,5-1 meter.
  • Substrat Pemijahan: Berikan substrat berupa pasir halus atau kerikil di dasar kolam untuk tempat induk betina meletakkan telurnya.
  • Pengaturan Lingkungan: Pastikan kolam terlindung dari sinar matahari langsung dan predator.

2. Teknik Pemijahan

  • Perbandingan Jantan dan Betina: Tempatkan induk jantan dan betina dalam kolam dengan perbandingan 1 jantan : 3 betina.
  • Pengamatan Proses Pemijahan: Proses pemijahan biasanya terjadi pada pagi atau sore hari. Betina akan menggali lubang di substrat untuk meletakkan telurnya, kemudian jantan akan membuahi telur-telur tersebut.

3. Penetasan dan Perawatan Telur

  • Proses Pengeraman Telur: Setelah dibuahi, telur-telur akan diambil oleh induk betina dan dierami di dalam mulutnya selama sekitar satu minggu. Selama periode ini, betina akan menjaga telur-telurnya dengan sangat hati-hati, mengatur aliran air untuk menyediakan oksigen yang cukup bagi telur.
  • Penetasan Telur: Telur akan menetas setelah sekitar satu minggu. Larva yang baru menetas akan tetap berada dalam mulut induk betina untuk mendapatkan perlindungan dan perawatan yang optimal.
  • Perawatan Larva: Setelah menetas, larva akan tetap dipelihara di dalam mulut induk betina hingga berumur sekitar satu minggu sebelum akhirnya dilepaskan. Pada tahap ini, larva mulai mandiri dan mencari makanan sendiri.

Metode Pemijahan

1. Kolam Pemijahan Khusus

  • Kelebihan: Memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan dan proses pemijahan.
  • Pengaturan Lingkungan: Sama seperti yang dijelaskan di atas, dengan perhatian khusus pada kualitas air dan substrat.

2. Kolam Pemeliharaan Induk Secara Kawin Massal

  • Teknik Pemijahan: Dalam metode ini, pemijahan dilakukan dalam kolam pemeliharaan induk di mana banyak induk jantan dan betina dicampur dalam satu kolam. Pemijahan terjadi secara alami dan massal.
  • Keuntungan: Metode ini lebih alami dan bisa menghasilkan lebih banyak telur dalam waktu yang lebih singkat. Lebih efisien dari segi biaya dan tenaga karena pemijahan terjadi secara alami.
  • Perawatan: Meskipun pemijahan dilakukan secara massal, perawatan induk tetap harus dijaga dengan baik, termasuk kualitas air, pakan, dan perlindungan dari predator.

Panen dan Penanganan Larva

1. Panen Larva

  • Waktu Panen: Panen larva sudah bisa dilakukan 15 hari setelah proses pemijahan dimulai.
  • Cara Panen: Gunakan tangguk halus untuk mengangkat larva dari kolam pemijahan atau kolam pemeliharaan induk.
  • Pemindahan Larva: Larva yang dipanen ditempatkan dalam kolam pendederan larva untuk tahap pemeliharaan selanjutnya.

2. Pemeliharaan Larva

  • Pakan Larva: Berikan pakan berupa plankton atau nauplii artemia pada larva yang baru menetas. Setelah larva berumur sekitar 10-14 hari, pakan dapat diganti dengan pelet halus.
  • Kondisi Air: Gantilah air secara rutin untuk menjaga kualitas dan kebersihan.

3. Seleksi Benih

  • Ukuran Benih: Setelah 1 bulan, lakukan seleksi terhadap benih ikan berdasarkan ukuran untuk mencegah kanibalisme.
  • Karantina Benih: Benih yang sehat dapat dipindahkan ke kolam pembesaran untuk tahap selanjutnya.

Penutup

Pemijahan induk ikan nila memerlukan perhatian dan perawatan yang tepat untuk menghasilkan benih yang berkualitas. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, diharapkan pembudidaya ikan nila dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil budidayanya. Mengetahui bahwa induk betina memainkan peran penting dalam mengerami dan merawat telur di dalam mulutnya hingga larva siap dilepaskan, dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang pentingnya peran induk betina dalam proses ini.

Selain itu, metode pemijahan baik di kolam khusus maupun secara kawin massal di kolam pemeliharaan, memberikan fleksibilitas bagi pembudidaya dalam memilih cara yang paling sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki. Panen larva setelah 15 hari dan pemindahannya ke kolam pendederan adalah langkah penting dalam memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva. Semoga panduan ini bermanfaat bagi para pembudidaya dalam mengoptimalkan proses pemijahan induk ikan nila.